LOVE YOUR MIND
LOVE YOUR MIND | 12 March 2024
Manfaat Bonding untuk Para Dads
1. Mengurangi Stres Pasca Kelahiran
2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
3. Mendukung Co-Parenting Positif Bersama Moms
Manfaat Bonding untuk Si Kecil
1. Mendorong Produksi ASI Moms
2. Mendorong Kejar Tumbuh Bayi Lahir Prematur
3. Mendorong Perkembangan Kognitif Bayi
4. Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Bonding adalah ikatan emosi yang terjalin baik antara dua orang. Dalam konteks pengasuhan Si Kecil, bonding mengacu kepada ikatan emosi yang terjalin baik antara Si Kecil dan orang tua.
Manfaat bonding antara Moms dan Si Kecil sudah banyak diangkat di berbagai artikel dan studi ilmiah, namun tidak demikian dengan bonding antara Si Kecil dan Dads. Menurut artikel ilmiah yang dimuat di Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing, Moms sudah memulai proses bonding dengan Si Kecil sejak mereka mulai hamil yang berlanjut selama proses kehamilan itu sendiri.
Sebaliknya, Dads baru memulai proses bonding ini ketika Si Kecil lahir. Meskipun mereka berharap bisa langsung membangun ikatan emosi, namun biasanya prosesnya butuh waktu.
Dari responden studi ilmiah yang dimuat di Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing ini, rata-rata Dads baru bisa merasakan bonding saat Si Kecil berusia 6-9 minggu. Ini membuat isu bonding Dads dan Si Kecil sedini mungkin menjadi sangat penting mengingat banyak manfaatnya, bagi Dads maupun Si Kecil.
Menurut Journal of the American Medical Association, sebanyak 10% pria yang baru menjadi ayah di Amerika Serikat mengalami depresi sebelum dan pasca kelahiran. Angka ini bahkan cenderung meningkat di masa 3-6 bulan setelah kelahiran.
Dengan melakukan bonding lebih dini dengan Si Kecil, maka dapat mengurangi stres dan depresi pasca kelahiran ini. Sebabnya, bonding memungkinkan para Dads mengelola berbagai emosi yang dirasakan saat baru menjadi ayah, baik itu emosi positif maupun negatif.
Saat mendengar Si Kecil menangis, misalnya, Dads tidak perlu menjadi panik, tapi justru dapat mencari tahu apa sebab menangisnya sehingga bisa bertindak menyesuaikan kebutuhan Si Kecil.
Saat melakukan bonding dengan Si Kecil, para Dads memiliki tanggung jawab dalam mengasuh Si Kecil sehari-hari, baik skala yang kecil maupun besar. Ketika Dads berhasil melakukan tanggung jawab ini dengan baik, maka dapat meningkatkan rasa percaya diri atas hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Di sisi lain, saat belum mampu melakukan tanggung jawab ini dengan baik pun, Dads akan belajar untuk mencari solusi bagaimana melakukannya dengan lebih baik. Problem solving yang dimiliki Dads pun makin terasah. Misalnya saat belajar memandikan Si Kecil, Dads bisa lebih dulu melihat Moms atau pengasuh melakukannya, sebelum memandikannya sendiri.
Proses bonding dengan Si Kecil adalah bentuk berbagi tanggung jawab pengasuhan Si Kecil bersama Moms. Saat kedua orang tua saling berkolaborasi, maka akan menciptakan co-parenting yang positif.
Apa itu co-parenting yang positif? Seperti yang diungkap pada studi yang dimuat di jurnal Frontiers in Psychology, parenting yang baik adalah kondisi di mana Moms dan Dads dapat saling mengandalkan dalam mengambil keputusan menyangkut Si Kecil di segala situasi, misalnya kapan saatnya membawanya ke dokter ketika ia demam.
Moms dan Dads juga dapat berdiskusi mengenai strategi pengasuhan, misalnya menentukan jam tidur Si Kecil atau menentukan aktivitas bermain yang edukatif.
Banyak studi membuktikan bahwa keterlibatan Dads dalam pengasuhan membawa banyak hal yang positif untuk Si Kecil. Momen Dads menghabiskan waktu bersama si Kecil, baik dalam merespon emosi dan kebutuhannya maupun saat bermain dan berkegiatan bersama, terbukti dalam banyak studi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil yang akan terus ia bawa hingga dewasa nanti. Apa saja manfaatnya?
Keikutsertaan Dads dalam pengasuhan Si Kecil menjadi dukungan moral untuk Moms agar lebih positif dan optimis saat menyusui sehingga mendorong produksi ASI, seperti yang dimuat dalam The Cureus Journal of Medical Science.
RECOMMENDATION
PODCAST