facebook

LOVE OTHERS

ticket

Hal Penting yang Harus Dilakukan saat Si Kecil Kejang Demam

Kejang demam, yang umumnya disebabkan oleh demam tinggi, terkadang terjadi pada bayi. Namun Moms tak perlu cemas, simak cara mengatasi kejang demam pada Si Kecil.

Menghadapi Si Kecil yang sedang demam saja Moms tentu membuat khawatir, apalagi jika sampai mengalami kejang demam. Kejang demam, atau yang biasa disebut penyakit step, terkadang terjadi ketika Si Kecil demam tinggi. Kondisi tersebut juga bisa dialami oleh anak sehat dengan perkembangan yang normal tanpa gejala-gejala neurologis. 

Sekitar 1 dari 25 anak pernah mengalami kejang demam, dan paling sering terjadi pada usia antara 6 bulan sampai 6 tahun. Hingga sepertiga anak akan mengalami kejang demam lebih lanjut dengan demam berturut-turut. 

Kejang demam dapat terjadi ketika suhu badan anak di atas 38°C. Kejang biasanya berlangsung selama beberapa menit dan berhenti dengan sendirinya. Namun, demamnya bisa berlanjut sampai beberapa saat kemudian.

Sebagian besar kejadian kejang demam tersebut berhenti tanpa pengobatan, dan tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Beberapa anak mungkin jadi mengantuk setelah kejang, sementara yang lain bahkan tidak merasakan efek jangka panjang.

Mengalami kejang demam juga bukan berarti anak menderita epilepsi. Risiko mereka terkena epilepsi tidak lebih tinggi daripada orang lain.

Penyebab Kejang Demam

Moms mungkin sudah bisa menebak bahwa umumnya kejang demam disebabkan oleh demam tinggi, atau ketika suhu tubuh yang jauh lebih tinggi dari normal. Namun demam ringan pun sebenarnya dapat memicu kejang demam.

Apa sebenarnya penyebab kejang demam?

- Infeksi

Demam yang memicu kejang demam biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Virus flu (influenza) dan virus yang menyebabkan roseola, yang sering disertai demam tinggi, paling sering dikaitkan dengan kejang demam. Sedangkan infeksi bakteri hampir tidak pernah menimbulkan kejang demam.

- Kejang pasca vaksinasi

Vaksinasi bisa memberikan efek samping seperti demam ringan. Risiko kejang demam dapat meningkat setelah bayi mendapatkan vaksinasi seperti vaksin difteri, tetanus, dan pertusis, serta vaksin campak-gondok-rubella. Jadi, bukan vaksin yang menyebabkan kejang melainkan demam itu sendiri.

Tanda dan Gejala Kejang Demam

Bayi yang mengalami kejang demam mungkin akan mengalami:

  • demam lebih tinggi dari 38°0 c

  • gemetar

  • kehilangan kesadaran

  • tubuh menjadi sangat kaku atau berkedut di satu area tubuh

  • mengguncang atau menyentakkan lengan dan kaki

Jenis Kejang Demam

Perlu Moms ketahui pula, ada dua jenis kejang demam:

- Kejang demam sederhana

Berapa kali kejang demam terjadi pada Si Kecil selama 2 tahun pertama usianya?

1-2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lebih dari 10 kali

0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: