LOVE YOUR MIND
LOVE YOUR MIND | 15 December 2022
Sama seperti orang dewasa, Si Kecil pun punya keinginan yang harus disampaikan. Namun sayang, karena kemampuan komunikasinya yang masih terbatas, terkadang keinginan tersebut tidak tersampaikan dengan baik.
Kondisi ini tidak jarang membuat Si Kecil merasa frustasi, hingga melampiaskan rasa kesalnya tersebut dengan marah-marah, melemparkan sesuatu, menangis, hingga menjerit histeris. Ledakan emosi tersebut dikenal dengan istilah tantrum.
Dikutip dalam Cleveland Clinic, tantrum merupakan luapan emosi anak secara berlebih, yang ditunjukkan dengan cara menangis histeris, berteriak, menjerit-jerit, memukul, melemparkan benda, menjambak rambut, hingga berguling-guling di lantai.
Tantrum atau yang dikenal dengan istilah temper tantrum, umumnya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun. Namun jangan khawatir Moms, ini merupakan kondisi normal dan merupakan bagian dari tahap tumbuh kembang anak.
Meskipun begitu, ada beberapa tanda tantrum yang sudah melebihi batas. Kondisi ini ditandai dengan:
Tantrum dalam waktu lebih dari 25 menit tanpa henti.
Marah sampai melukai diri sendiri.
Frekuensi tantrum yang terlalu sering.
Saat tantrum, Si Kecil kerap melakukan kontak fisik dengan orang lain.
Tanda-tanda di atas harus diwaspadai karena bisa jadi risiko gangguan emosional. Maka dari itu, jika tantrum Si Kecil sudah dirasa sangat berlebihan, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Tantrum bisa disebabkan karena banyak faktor, diantaranya:
Kelelahan
Rasa Lapar
Si Kecil ingin mendapat perhatian.
Overstimulation yang membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.
Frustasi karena merasa tidak dipahami, atau tidak mampu melakukan sesuatu.
Untuk tantrum normal, kebiasaan ini akan mulai berkurang saat Si Kecil sudah bisa bicara dan mampu mengungkapkan keinginannya. Selain itu, makin bertambahnya usia, Si Kecil pun akan mampu mengendalikan emosinya dengan baik.
Tantrum merupakan kondisi normal, bukan sikap perlawanan sehingga Moms bisa meresponnya dengan cara negatif. Ini hanya kesalahpahaman yang harus disikapi dengan cara positif. Berikut beberapa trik mengatasi tantrum pada Si Kecil.
Kunci utama dalam menangani tantrum pada anak adalah tetap tenang dan kendalikan emosi. Jangan merespons tantrum dengan cubitan, pukulan, atau teriakan karena kebiasaan ini malah menimbulkan dampak yang lebih buruk.
Saat Si Kecil tantrum, tarik nafas dalam-dalam dan lihat sekeliling. Segera jauhkan benda-benda mudah pecah, dan berpotensi membahayakan Si Kecil, seperti benda tajam (pisau, garpu, dan lainnya) perlengkapan dari kaca dan lainnya.
RECOMMENDATION
PODCAST