LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 26 April 2023
Pada Januari 2022, Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan menjadi 21,6% dibandingkan pada tahun 2021 yang mencapai angka 24,4%[1]. Penurunan tersebut pastinya merupakan hasil upaya dari Kementerian Kesehatan bersama dengan seluruh lapisan masyarakat. Namun demikian, potensi stunting pada anak tetap harus diwaspadai sehingga dapat segera dicegah dan mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan dan tentunya orang-orang terdekat.
Menyadari pentingya Pencegahan Stunting pada anak, Kao Indonesia mendukung Program Pencegahan Stunting Kementerian Kesehatan RI dengan melakukan pemberdayaan untuk peningkatan kapabilitas Kader Posyandu yang menjadi garda terdepan kesehatan Ibu dan Anak pada 17 Maret 2023 di Kelurahan Menteng Atas. Pemberdayaan dilakukan dengan memberikan edukasi dan pelatihan terkait konsep komunikasi dasar dan informasi terkait stunting yang dibutuhkan oleh kader dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat di Posyandu.
Pencegahan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah dan kader posyandu saja, melainkan berbagai pihak baik sektor swasta dan juga masyarakat. Sahabat Kao juga dapat berkontribusi untuk bersama cegah stunting pada anak, caranya adalah dengan memahami, menyampaikan dan mengingatkan informasi terkait pencegahan stunting pada diri sendiri, dan para Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Ibu dengan anak balita di sekitar.
Stunting dan Dampaknya
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang dan tinggi badan anak berada di bawah standar. Dampak yang diberikan stunting pada tumbuh kembang anak dapat menjadikan anak mudah sakit, kecerdasan dan fungsi tubuh tidak optimal, resiko penyakit tidak menular (PTM), dan sebagainya. Faktanya di Indonesia 1 dari 4 anak mengalami stunting dan ada sekitar 5 juta anak Indonesia mengalami stunting[2].
Faktor Penyebab Stunting
Stunting disebabkan oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal yang dapat dicegah dan diperbaiki, seperti:
- Kurangnya asupan gizi yang disebabkan oleh kurannya pengetahuan tentang gizi
- Infeksi berulang
- Terbatasnya pelayanan kesehatan
- Pola asuh
- Kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pencegahan Stunting
- Pencegahan dengan ABCDE:
1. (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah -> 1 tablet seminggu sekali untuk remaja putri, dan 1 tablet setiap hari untuk ibu hamil
2. (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali -> periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG
3. (C) Cukupi konsumsi protein hewani -> setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan
4. (D) Datang ke Posyandu setiap bulan -> pantau pertumbuhan dan perkembangan serta imunisasi balita di posyandu setiap bulan
5. (E) Eksklusif ASI 6 bulan -> dilanjutkan hingga usia dua tahun
RECOMMENDATION
PODCAST