LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 4 September 2024
Sunat Saat Bayi Lebih Banyak Manfaat Dibandingkan Risiko
Berikut Perawatan Setelah Sunat yang Perlu Moms Lakukan
- Pakai baju dan celana yang longgar
Di Indonesia, sunat atau khitan adalah tradisi wajib yang dilakukan Si Kecil yang berjenis kelamin laki-laki sebelum ia memasuki masa pubertas untuk agama tertentu. Ada juga yang melakukan sunat untuk alasan menjaga kebersihan dan kesehatan.
Khitan adalah tindakan pembedahan minor untuk menghilangkan atau memotong kulup (kulit yang melapisi kepala penis), sehingga ujung penis terlihat. Umumnya, anak laki-laki melakukan khitan saat mereka duduk di bangku sekolah dasar, yaitu antara umur 6-12 tahun.
Akan tetapi, saat ini banyak orang tua yang melakukan sunat ketika anak masih di bawah usia 6 tahun. Sebenarnya pada usia berapa anak laki-laki sebaiknya melakukan sunat ya, Moms?
Sebenarnya tidak ada usia wajib Si Kecil melakukan sunat. Jika, Moms dan Dads ingin menyunat Si Kecil sejak bayi ini sah-sah saja. Bahkan Integral Medical Center di London mengungkap proses sunat bisa dijalani sejak usia 7 hari setelah kelahiran.
Baca juga: 12 Fakta Menarik Bayi Newborn yang Penting Diketahui
Begitu pun dengan agama dan budaya yang menjalankan titah sunat sebagai kewajiban, yang memperbolehkan bayi untuk sunat sejak usia 1 minggu.
Namun, Cleveland Clinic mengungkap semakin muda usia anak disunat maka semakin baik.
Melansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), ada banyak manfaat khitan atau sunat pada Si Kecil. Bahkan manfaat khitan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan risikonya. Berikut beberapa manfaat khitan:
Kebersihan genital yang lebih mudah dan mecegah infeksi kulup
Penurunan risiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama di tahun pertama kehidupan anak.
Penurunan risiko terjadinya kanker penis meskipun jenis kanker ini sangat jarang
Anak yang telah disunat juga akan terhindar dari risiko gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Bahkan, penelitian menyatakan bahwa sunat dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari risiko penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes dan sifilis dan HIV atau AIDS.
Sementara, risiko sunat bayi, tergolong sangat rendah. Berikut beberapa risiko yang terjadi:
Pendarahan karena gangguan pembekuan darah
Infeksi
Cedera pada penis atau testis
Beberapa referensi medis pun juga mengungkap, ada beberapa kelebihan sunat sejak bayi yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua :
Pemulihan akan berlangsung lebih cepat.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa bayi berusia satu minggu akan mengeluarkan darah yang sangat sedikit saat dilakukan proses sunat.
Sunat usia bayi juga meninggalkan efek traumatis yang lebih kecil ketimbang di usia balita atau bahkan lebih besar.
Melakukan sunat pada anak berusia kurang dari 1 tahun menurunkan risiko komplikasi akibat anestesi dan menurunkan biaya dibandingkan melakukan prosedur pada anak yang lebih besar.
RECOMMENDATION
PODCAST