Banyak hal yang dapat dilakukan Mom dan Dad agar Si Kecil yang baru lahir bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman. Dari menepuk-nepuk saat tidur, menyanyikan lagu nina bobo hingga menyediakan boks bayi beserta bantalnya.

Faktanya, bayi yang baru lahir belum membutuhkan bantal saat tidur, lho. Kehadiran bantal justru bisa menimbulkan berbagai risiko yang merugikan kesehatan. Jadi kerugian dan risiko apa saja yang bisa dialami Si Kecil kalau tidur memakai bantal?  

1. Membuatnya Merasa Gerah (Overheating)

Bantal bayi, terutama yang dibuat dengan kain polyester mudah meningkatkan suyu panas di bawah kepala Si Kecil dan menyebabkan fluktuasi suhu yang drastis dalam tubuh. 

Keringat atau panas yang berlebihan akibat kain bantal jenis ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipertermia yang bisa mengganggu fungsi organ tubuh.

2. Membuat Flat Head (Kepala Datar)

Saat tidur di atas permukaan bantal terlalu lama, kepala Si Kecil akan mengalami tekanan terus menerus sehingga mengalami sindrom kepala datar di bagian bawah. 

Selain itu, beberapa bayi dapat mengalami ketegangan pada otot lehernya saat tidur memakai bantal terus menerus, sehingga sulit bagi mereka untuk menoleh. Hal ini juga dapat menyebabkan munculnya sindrom kepala datar.

3. Menyebabkan Cedera Leher

Posisi bantal bisa menyebabkan posisi leher Si Kecil tidak lurus, terutama pada bayi yang otot lehernya masih dalam proses perkembangan. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan berpotensi membebani struktur leher yang rapuh sehingga rentan cedera.

Selain itu, bantal juga dapat memberikan ketinggian ekstra, sehingga Si Kecil lebih mudah untuk berguling sebelum mereka memiliki kekuatan atau koordinasi untuk melakukannya dengan aman.

4. Bisa Membuat Tersedak

Saat Si Kecil dalam posisi tidur, seringkali ia masih memproses air susu yang dikonsumsi beberapa jam sebelumnya. Bantal yang digunakan berisiko membuat Si Kecil susah bergerak dan tersedak gumoh ataupun muntahannya sendiri. 

Tersedak gumoh ini bisa jadi hal yang berbahaya karena kontrol tenggorokan Ssi Kecil masih lemah, sehingga berbahaya ketika makanannya masuk ke saluran pernapasan.

5. Meningkatkan Risiko Mati Mendadak