LOVE OTHERS
LOVE OTHERS | 23 October 2024
Gentle parenting adalah pendekatan pola asuh yang mendorong adanya kerjasama antara orang tua dan Si Kecil untuk membuat pilihan berdasarkan kemauan dari dalam diri Si Kecil, bukan karena tekanan dari luar.
Bagaimana kerjasama ini tercapainya? Sesuai namanya, pola asuh gentle parenting ini membutuhkan rasa empati atau kasih sayang, menerima emosi apa pun yang sedang dirasakan Si Kecil dan menerima Si Kecil apa adanya sebagai sosok yang utuh dan mandiri.
Penerapan gentle parenting yang tepat dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Si Kecil, yaitu anak yang tumbuh besar dengan bahagia, mandiri dalam membuat keputusan dan tentunya percaya diri.
Ada empat hal yang perlu Mom dan Dad perhatikan saat ingin mempraktikkan gentle parenting kepada Si Kecil, yaitu berempati, memahami, menghormati dan memberi batasan. Simak lebih jauh soal empat prinsip dasar ini, yuk!
Biasakan untuk memperhatikan perasaan Si Kecil di berbagai situasi yang ia alami, terutama situasi yang sulit dan mungkin ia butuh bantuan. Dengan tahu apa perasaannya saat itu, Mom dan Dad jadi bisa lebih mudah mengetahui apa yang ia butuhkan.
Misalnya, saat Si Kecil bertemu orang baru/asing, ia cenderung akan terlihat tidak nyaman dan jadi manja/menempel sama Mom. Mom tidak terlalu berekspektasi ia akan bersifat manis kepada semua orang sehingga ia tidak perlu ‘salim’ kepada tiap orang. Berikan ia ruang yang nyaman dan waktu agar bisa bersosialisasi dengan orang asing lewat caranya sendiri.
Baca juga: 6 Aktivitas Bonding untuk Dad dan Newborn
Cobalah untuk mengingat kalau Si Kecil adalah anak kecil yang berbeda dari orang dewasa. Karena otaknya masih berkembang, maka ia belum dapat mengendalikan perilakunya seperti orang dewasa. Apa yang ia alami masih sangat terbatas sehingga perspektifnya juga tidak bisa disamakan dengan orang dewasa.
Misalnya saat keinginan Si Kecil untuk mandi sambil main air dalam waktu lama tidak dipenuhi, ia akan menangis. Ia belum memahami kalau mandi terlalu lama bisa membuatnya sakit.
Mom dan Dad tidak perlu berekspektasi ia akan memahami alasan tersebut. Sehingga ketika ia menangis, Mom dan Dad tidak perlu panik dan marah padanya. Katakan kalau mandi terlalu lama bisa membuatnya kedinginan atau membuat tangan jadi keriput, misalnya.
Rasa saling menghormati bisa diajarkan pada Si Kecil sejak dini, lho. Jadi, perlakukan Si Kecil seperti Mom dan Dad juga ingin diperlakukan. Dengan sikap respek yang ditunjukkan terus-menerus bisa membangun karakter yang sama pada Si Kecil saat memperlakukan orang lain.
Misalnya, saat ingin mengganti popok Si Kecil, Mom bisa meminta ijinnya lebih dahulu dan menjelaskan tujuan dan bagaimana prosesnya berlangsung. Meskipun ia belum mengerti, Mom akan membangun kebiasaan baik ke depannya.
Prinsip satu ini penting agar penerapan tiga prinsip sebelumnya tidak membuat orang tua jadi cenderung permisif atau memperbolehkan. Sifat permisif ini bisa membuat Si Kecil terbiasa tidak taat aturan dan sulit mengemban tanggung jawab.
Berempati
Memahami
Menghormati
Terapkan Batasan
RECOMMENDATION
PODCAST