5 Cara Jaga Keseimbangan pH Vagina Agar Tetap Sehat dan Terbebas dari Bau

Kesehatan reproduksi ternyata dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) di area kewanitaan. Bila pH area kewanitaan tidak seimbang, maka bakteri jahat berpotensi berkembang biak di dalamnya yang dapat menyebabkan area kewanitaan bau, keputihan bahkan berpengaruh pada kesehatan reproduksimu. Inilah pentingnya mengetahui cara menjaga pH vagina agar tetap seimbang.  

pH Vagina yang Normal 

Tidak hanya pada kulit dan air, area kewanitaan khususnya vagina perlu memiliki pH yang seimbang. pH (Potential of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang dimiliki oleh suatu larutan atau zat. Skalanya berkisar dari 0 hingga 14. Kadar pH terbilang asam apabila kurang dari 7. Lebih dari itu, kadar pH bersifat basa.

Menurut situs kesehatan WebMD, tingkat pH vagina "normal" untuk kamu yang berusia 15-49 tahun adalah 3,8 hingga 4,5, yang berarti berada di sisi asam. Keasamannya sedikit menurun seiring bertambahnya usia atau usia menopause, dengan tingkat pH meningkat mendekati 5.

Tahukah kamu, bahwa ada 50 spesies bakteri yang hidup di area kewanitaan? Namun, sebagian besar bakteri tersebut adalah bakteri baik yang berfungsi untuk melindungi vagina dari berbagai macam bakteri. 

Bila pH vagina tidak seimbang, maka bakteri jahat berpotensi berkembang biak di vagina dan menyebabkan infeksi yang berpengaruh pada kesehatan vagina dan kesehatan reproduksi.

Baca juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal di Area Kewanitaan

Apa yang Menyebabkan pH Vagina Tidak Seimbang?

PH vagina dapat berubah berdasarkan kondisi kesehatan kamu, gaya hidup, dan faktor lainnya. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi vagina tidak seimbang:

• Obat-obatan tertentu

Ada beberapa obat yang bisa mempengaruhi derajat pH pada vagina. Misalnya, obat antibiotik dapat meningkatkan pH vagina kamu karena membunuh bakteri yang baik dan yang buruk.

• Douching

Douching adalah metode membersihkan bagian dalam vagina. Ini berbeda dengan mencuci bagian luar area vagina dengan sabun dan air. Douching biasanya melibatkan menyemprotkan air ke dalam vagina dengan tabung atau alat lainnya. Proses ini dapat meningkatkan pH vagina.

• Menstruasi

Darah menstruasi sedikit basa sehingga bisa menaikkan pH di vagina.