facebook

LOVE YOUR BODY

ticket

Penyebab Perdarahan Abnormal dan Cara Minimalisir Risikonya

Mengalami perdarahan yang tidak seperti biasanya di area kewanitaan? Yuk, kenali gejala, penyebab dan cara menghindarinya.

Perdarahan rahim yang tidak normal (abnormal uterine bleeding) adalah kondisi yang dapat dialami oleh wanita, baik saat menstruasi maupun sedang tidak menstruasi. Istilah ini digunakan untuk kondisi wanita non hamil yang masih dalam usia reproduksi aktif.

Jika selama ini istilah menorraghia sering digunakan untuk kondisi perdarahan saat menstruasi, International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) telah menggantinya menjadi heavy menstrual bleeding (perdarahan menstruasi berat). 

Gejala Perdarahan Rahim Abnormal

Dilaporkan bahwa sekitar 10–35% wanita di dunia mengalami perdarahan rahim abnormal, dan angka sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak wanita yang tidak memeriksakan diri.

Nah, seperti apa gejala-gejala dari perdarahan rahim yang tidak normal ini? Berikut adalah empat gejala utama perdarahan rahim tidak normal:  

- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak sehingga pembalut harus diganti lebih sering dari biasanya. 

- Perdarahan menstruasi dengan durasi waktu yang lebih lama dari biasanya (lebih dari 3-7 hari).

- Perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi.

- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak konsisten (kadang siklus pendek, kadang siklus panjang).

Penyebab Terjadinya Perdarahan Rahim Abnormal

Perdarahan rahim abnormal bisa terjadi karena beberapa sebab, tergantung gejala yang ditunjukkan. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Ini biasa terjadi pada remaja yang baru mulai menstruasi hingga awal masa dewasa (15-22 tahun). Produksi hormon estrogen dan progesteron masih fluktuatif pada remaja. Obesitas, diet ekstrem dan stres juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Ketidakseimbangan ini dapat membuat volume darah menstruasi yang lebih banyak saat menstruasi. Dapat juga menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur, misalnya satu bulan siklusnya pendek (misalnya 22 hari), bulan berikutnya siklusnya panjang (misalnya 28 hari).

Ketidakseimbangan hormon juga biasa terjadi pada wanita yang memasuki masa menopause. Akibatnya, siklus menstruasi kembali menjadi tidak teratur seperti mengalami siklus pendek, siklus panjang, bahkan hingga 60 hari tidak mengalami menstruasi. 

2. Kelainan pada Struktur Rahim (Fibroid, Polyp, Adenomyosis, Endometriosis)

Perdarahan rahim abnormal juga bisa terjadi karena masalah yang terjadi di dalam rahim seperti:

- adanya tumor jinak (fibroid) yang tumbuh di dinding rahim bagian luar. 

- adanya polyp yang tumbuh di dinding rahim bagian dalam. 

0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: