Berkeringat adalah cara alami tubuh menurunkan suhu agar tetap nyaman. Namun ada kalanya bagian tubuh tertentu berkeringat lebih dari biasanya, seperti area vagina. Keringat yang muncul secara berlebihan di area vagina ini tentu membuat tidak nyaman. Nah, apakah ini kondisi yang normal?

Yuk, pahami kenapa area vagina lebih rentan berkeringat dibanding area tubuh yang lain. Kalau kamu termasuk yang sering mengalami keringat berlebih ini, ayo cari tahu tips untuk mengatasinya.

Aktivitas Kelenjar Keringat Apokrin

Faktanya, vagina sendiri tidak memiliki kelenjar keringat sehingga tidak dapat memproduksi keringat. Keringat muncul di sekitar vagina, tepatnya di bibir vagina yang biasa disebut labia majora, dan diproduksi oleh kelenjar apokrin

Kelenjar apokrin hanya memproduksi keringat di dua titik, yaitu area pangkal paha (atau area sekitar vagina pada wanita) dan area ketiak. Sementara itu, keringat di bagian tubuh lain diproduksi oleh kelenjar ekrin. Pada wanita, konsentrasi kelenjar apokrin lebih tinggi dibanding pria sehingga area vagina jadi lebih rentan berkeringat.

Baca juga: Yuk, Kenali dan Cegah Penyebab Iritasi di Area Kewanitaan Saat Menstruasi

Kondisi yang Menyebabkan Vagina Mudah Berkeringat

Selain produksi keringat oleh kelenjar apokrin, beberapa kondisi juga bisa membuat vagina kamu lebih mudah berkeringat, seperti:

1. Saat Berolahraga

Keringat adalah salah satu tanda aktivitas olahraga berlangsung dengan efektif. Saat berolahraga, suhu internal tubuh akan naik sehingga keringat akan keluar untuk menstabilkan suhu tubuh. Olahraga yang fokus pada bagian kaki ke bawah (lari, naik sepeda, dan latihansquat) biasanya akan membuat area vagina lebih mudah berkeringat. 

Kamu bisa kurangi keringat saat olahraga dengan cara:  

- Memakai pakaian olahraga yang menyerap keringat seperti katun.

- Memakai pakaian olahraga (sportswear) yang didesain khusus untuk mengurangi kelembapan yang berasal dari keringat.

2. Berat Badan Berlebih