facebook

LOVE OTHERS

ticket

Tinggi Badan Si Kecil yang Ideal sesuai Usianya

Faktor genetik menjadi faktor dominan yang menentukan seberapa tinggi badan anak nantinya. Namun WHO juga telah memiliki standar pertumbuhan bayi yang ideal sesuai usianya.

Tinggi orang tua umumnya menjadi penentu seberapa tinggi Si Kecil nantinya, karena faktor genetik berperan dalam menentukan tinggi badan. Namun anak-anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, sehingga wajar kalau mereka mungkin terlihat lebih kecil daripada anak-anak lain seusianya. 

Grafik pertumbuhan seperti yang dibuat oleh World Health Organization (WHO), dan menjadi panduan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI), merupakan panduan penting yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan anak.

Setiap pemeriksaan rutin kesehatan anak, dokter atau bidan juga akan menimbang dan mengukur tinggi dan berat Si Kecil untuk memastikan pertumbuhannya sesuai grafik pertumbuhan. Mereka juga akan mengukur lingkar kepala anak, yang mengindikasikan otaknya yang sedang tumbuh.

Standar Pertumbuhan Anak dari WHO

Standar pertumbuhan bayi yang dikenal sebagai WHO Child Growth Standards mencakup grafik pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan menjadi panduan resmi untuk menilai apakah seorang anak tumbuh dengan baik atau tidak. 

Tinggi badan ideal untuk anak sesuai usia diukur dari kepala hingga tumit secara vertikal dalam satuan sentimeter (cm). Namun, tinggi badan anak laki-laki umumnya lebih panjang dari anak perempuan.

Baca jugaApa itu Gentle Parenting dan Bagaimana Mengaplikasikannya?

Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak 

Genetik merupakan faktor dominan dalam menentukan tinggi badan anak. Namun, faktor genetik hanya satu variabel dari keseluruhan faktor lain yang mempengaruhi tinggi badan Si Kecil.

Ada faktor-faktor lain yang memainkan peran penting dalam mempengaruhi tinggi badan, antara lain nutrisi, kesehatan, stimulasi, dan kondisi lingkungan.

1. Faktor Genetik

Para ahli kesehatan meyakini bahwa 80% tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetik. Artinya, tinggi badan orang tua dapat menjadi indikator utama tinggi badan anak, meskipun angka dalam tinggi badan merupakan kisaran.

Saudara kandung dengan orang tua yang sama dapat bervariasi tinggi badannya. Salah satu anak dalam keluarga bisa aja lebih tinggi atau lebih pendek dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya.

2. Nutrisi

Nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan, terutama saat Si Kecil berusia 0-2 tahun. Anak-anak yang tidak memiliki nutrisi yang baik mungkin tidak akan setinggi anak-anak yang memiliki nutrisi yang cukup. Sedangkan setelah 2 tahun, tinggi badan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor gen.

Ahli gizi menganjurkan agar anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan yang bervariasi jenisnya, namun dengan gizi yang seimbang, untuk memastikan Si Kecil mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya.

Baca juga6 Cara Konsumsi Buah yang Aman untuk Si Kecil Di Bawah Usia 1 Tahun

3. Kondisi Kesehatan

Paparan polusi udara atau polusi air yang tidak sehat dapat mempengaruhi pertumbuhan. Partikel berbahaya dan zat kimia dalam udara yang tercemar dapat menyebabkan masalah seperti asma, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan paru-paru lainnya. 

Penyakit-penyakit tersebut dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Si Kecil, serta menyebabkan dehidrasi dan kondisi kesehatan lain yang dapat menghambat pertumbuhan optimally.

4. Lingkungan

Nutrisi ibu selama kehamilan, apakah ibu merokok, dan apakah pernah terpapar zat berbahaya. Anak yang cukup gizi, sehat, dan aktif cenderung lebih tinggi saat dewasa daripada anak yang pola makannya buruk, terkena penyakit menular, atau perawatan kesehatannya tidak memadai. 

Faktor sosial ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan juga dapat mempengaruhi tinggi badan. Artikel Adult Height, Nutrition, And Population Health yang dimuat di jurnal Nutrition Reviews menyimpulkan bahwa nutrisi pada awal kehidupan anak merupakan penentu penting dalam tinggi badannya ketika dewasa.

Gizi yang buruk dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, yang kelak terlihat dalam perawakan orang dewasa yang lebih pendek.

5. Cukup Tidur

Perlu Moms ketahui, pemenuhan gizi bukan satu-satunya faktor yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Pastikan tidur Si Kecil cukup, dengan kualitas yang baik sehingga fungsi tumbuhnya normal. 

Tidur sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan yang optimal pada Si Kecil. karena hormon pertumbuhan akan lebih banyak dikeluarkan tubuh secara maksimal saat ia tidur malam hari. Hormon pertumbuhan berguna untuk memicu penambahan tinggi badan Si Kecil. 

Cukup tidur dengan kualitas yang baik juga akan membuat Si Kecil tetap fokus dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Nah, untuk mendukung tidur yang berkualitas, gunakan popok yang tepat agar Si Kecil nyaman, seperti Merries Good Skin.

Merries Good Skin adalah popok bayi yang terbukti menyerap banyak hingga 14 jam. Tak perlu khawatir popok Si Kecil bocor karena menggunakan teknologi dari Jepang dengan 3 jalur penyerapan, yang mampu menyerap banyak dan cepat sehingga kulit Si Kecil tetap kering.

Apakah tinggi Si Kecil sudah sesuai dengan standar rata-rata tinggi badan anak menurut Tabel WHO?

Ya, sudah sesuai

Belum sesuai

0 comments
Newest
Newest
Oldest

PODCAST

Kami menggunakan cookies untuk meningkatkan pengalaman Anda pada situs web kami, mempersonalisasi konten dan iklan, serta menganalisis lalu lintas kami. Kami juga membagikan informasi tentang penggunaan Anda atas situs web kami dengan mitra periklanan dan analitik kami, yang dapat menggabungkannya dengan informasi lain yang telah Anda berikan kepada mereka atau yang telah mereka kumpulkan dari penggunaan Anda atas layanan mereka. Silakan klik Accept All Cookies jika Anda setuju dengan penggunaan semua cookies kami. Silakan klik Cookies Setting untuk menyesuaikan pengaturan cookies Anda di situs web kami. Anda dapat mengelola pengaturan cookie dengan mengeklik tautan Kebijakan Privasi di footer.
Pengaturan Cookies: