Eksfoliasi kulit adalah salah satu cara efektif dalam mengangkat sel-sel kulit mati yang ada di lapisan paling atas kulit (epidermis). Meskipun kulit mampu meregenerasi sendiri setiap 14-21 hari, namun faktor-faktor seperti jenis kulit dan lingkungan membuat proses regenerasi kulit tidak selalu tuntas. 

Itulah mengapa eksfoliasi kulit dibutuhkan untuk membantu prosesnya. Dengan eksfoliasi yang tepat, tumpukan sel kulit mati dapat terangkat, lalu kulit yang kusam pun kembali cerah dan bercahaya.

Eksfoliasi Kimiawi vs Fisik

Eksfoliasi kulit tubuh dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu eksfoliasi kimiawi dan fisik. Keduanya memiliki proses mekanisme dan metode pengaplikasian yang berbeda. 

Eksfoliasi kimiawi dilakukan dengan produk yang sudah ditambahkan bahan aktif eksfoliasi berbasis acid/asam, seperti alpha hydroxy acids (AHAs),  beta hydroxy acids (BHAs), polyhydroxy acids (PHAs), glycolic acid, lactic acid, dan salicylic acid. Biasanya, produk body serum atau cream diaplikasikan ke kulit tubuh sebelum mandi.

Tapi tidak semua orang cocok dengan metode eksfoliasi kimiawi tersebut, terutam a terkait reaksi kulit terhadap bahan kimia yang digunakan. Belum lagi dibutuhkan durasi waktu yang relatif lama sampai sampai kulit meresponnya. Sehingga, eksfoliasi fisik jadi pilihan yang lebih mudah dilakukan.

Metode eksfoliasi fisik biasanya menggunakan benda bertekstur kasar atau bahan abrasif yang mampu membantu mengangkat sel-sel kulit mati. Sarung tangan, sikat lembut atau loofah (alami maupun sintetis) biasanya digosokkan bersamaan dengan sabun mandi ke kulit tubuh.