LOVE YOUR MIND
LOVE YOUR MIND | 7 September 2024
Support system adalah jaringan orang-orang yang bisa memberikan dukungan praktis, sosial atau emosional kepada seseorang saat dibutuhkan. Praktis adalah bantuan dalam bentuk fisik, sosial dalam bentuk kehadiran sementara emosional dalam bentuk dukungan moral.
Dengan banyaknya peran yang harus dijalankan seseorang, maka kehadiran support system yang dapat diandalkan sangatlah penting. Peran yang bervariasi contohnya seseorang yang tidak hanya menjadi mahasiswa yang aktif di kampus atau memulai pengalamannya sebagai first jobber, tapi harus menjadi caretaker orang tuanya.
Contoh multi peran lainnya adalah ibu muda yang harus menjadi pengasuh utama anak, mengurus rumah tangga sehari-hari sekaligus menjadi entrepreneur atau bekerja di kantor. Peran ini masih bisa bertambah lagi misalnya saat ia menjadi caretaker orang tuanya.
Tuntutan tiap peran dengan segala tantangannya dapat membuat seseorang kewalahan dan akhirnya stres. Sebuah studi yang dimuat di Jurnal Psychoneuroendocrinology menunjukkan bahwa dukungan sosial (seperti yang diberikan oleh support system) dapat membuat seseorang lebih tahan dalam situasi stres.
Orang-orang terdekat yang dipercaya dapat kita masukkan ke dalam support system. Dari keluarga bisa dari pasangan, orang tua, atau saudara kandung. Keluarga yang lebih besar lagi juga bisa dilibatkan dengan persetujuan yang bersangkutan, misalnya sepupu, adik atau kakak dari orangtua.
Teman-teman terdekat juga bisa menjadi bagian dari support system. Terutama teman dari lingkaran pertemanan yang berbeda yang masih aktif hingga sekarang, misal teman sekolah/kuliah, teman kegiatan keagamaan, teman kantor, hingga teman di komunitas hobi, misalnya.
Tidak hanya orang terdekat di sekitar kita, beberapa orang di institusi formal seperti universitas maupun tempat kerja juga dapat menjadi support system. Misalnya senior/dosen di kampus, atasan di kantor atau orang yang ahli di bidang tertentu, bisa kita minta tolong menjadi mentor secara profesional baik dalam bidang akademis, karir, atau wirausaha.
Baca juga: Warna Pakaian yang Bikin Kamu Lebih Percaya Diri
Hadirnya support system memberi banyak manfaat, baik dari segi fisik, sosial maupun emosional, seperti:
- Memberi perspektif saat ada masalah atau konflik
Misalnya saat ada perbedaan pendapat dengan pasangan, adik atau kakak yang gendernya sama bisa memberikan perspektif sehingga kita bisa lebih memahami pasangan agar dapat mencari solusi yang menguntungkan kedua pihak.
- Membantu memberi solusi
Perbedaan karakter atau pengetahuan bisa membuat anggota support system memberikan solusi yang berbeda dari yang biasa kita pikirkan. Misalnya rekan kerja bisa kasih cara efektif untuk koordinasi pekerjaan lewat aplikasi tertentu secara online.
- Menggantikan saat darurat
Tiba-tiba presentasi penting dengan klien di kantor bertepatan dengan jadwal menjemput Si Kecil dari field trip. Kita bisa minta bantuan ayah atau ibu yang masih kuat secara fisik atau adik dan kakak yang jadwalnya luang.
- Mendukung secara profesional
Ingin mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri? Kamu bisa mencari mentor yang bisa mendukungmu untuk mencapainya. Tidak hanya senior/dosen di kantor tapi juga sesama akademisi yang menawarkan jasa mentorship secara free sebagai bagian dalam program sosialnya.
- Mendengarkan saat emosional
Ada orang yang perlu menumpahkan emosinya tanpa meminta solusi. Punya pendengar dapat membantu meringankan dan meredakan emosi tersebut, baik sedih, kesal atau marah.
RECOMMENDATION
PODCAST